Presentasi Gagasan Kreatif Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Fisipol UMY 2022

January 7, 2022, oleh: admin Fisipol

Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2022 akhirnya resmi dilaksanakan di Ruang Sidang Fisipol UMY E3 Lt. 1 yang disiarkan melalui kanal YouTube live streaming, Selasa (4/1). (Fayyaz & Lodhi, 2015).

Momentum ini diisi oleh empat kontestan dengan menyuarakan gagasan dan strategi kreatif mereka, ketiganya ialah, Maulidya Putri Aji (IK), Muhammad Afif Fadhli Az Zamzami (HI), Muhammad Yasir Abdad (HI), dan Muhammad Miftahul Ahsan (IP).

Pilmapres 2022 juga menghadirkan tiga juri ahli yaitu, Dr. Sugeng Riyanto, M.Si, dosen Hubungan Internasional; Dr. Titin Purwaningsih, S.IP., M.Si, dosen Ilmu Pemerintahan; dan Aswad Ishak, S.IP., M.Si, dosen Ilmu Komunikasi.

Para kontestan diberikan durasi waktu selama 30 menit untuk dapat menyajikan secara utuh latar belakang, permasalahan, dan ide pokok dalam dua babak, 10 menit presentasi dan 20 menit sesi tanya jawab.

Nomor urut pertama diisi oleh Muhammad Miftahul Ahsan. Dalam presentasinya, Miftahul menyampaikan gagasan berjudul, “Pendekatan Analogi sebagai Metode Peningkatan Literasi Politik Masyarakat Desa di Kabupaten Sleman”.

Ia juga menerangkan indeks rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Sleman. Di sisi lain, laju partisipasi dalam pemilihan di Kabupaten Sleman justru mengalami kenaikan.

Sebab itu, menurutnya penting melakukan Gerakan SMART (Specific, Measureable, Acceptable, Realistic, dan Time-bound), dengan tujuan untuk menyokong pemilu 2024 yang lebih bermakna, khususnya melalui literasi politik secara substantif.

Masih terkait demokrasi, Muhammad Yasir Abdad pula menganalisis isu pelaksanaan pemilu yang ia konsepkan dengan penerapan digitalisasi pemilu di Indonesia. Gagasan ini berjudul, “Rumah Polhukam Pelajar: Inkubator Peningkatan Peran Pemilih Pemula Menuju Era Transformasi Digital Pemilihan Umum”.

Meski menurut Yasir stigma negatif rekat pada demokrasi Indonesia—hasil penelitian dari 70 responden pelajar dan pemuda di Gunung Kidul yang ia kumpulkan—penerapan pemilu secara digital, ujar Yasir, bukan tidak mungkin dapat terwujud.

Salah satu cara untuk merealisasikan gagasan tersebut adalah dengan menggandeng Rumah Polhukam Pelajar, komunitas yang ia dirikan pada 23 September 2019. Selain itu, Yasir menilai diperlukan pula kerja sama dengan instansi terkait yakni, Bawaslu, KPU, Bakesbangpol, dan PW IPM DIY.

Rumah Polhukam sendiri merupakan suatu komunitas yang aktif melakukan diskusi, pelatihan, sekaligus kolaborasi program dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta partisipan pelajar/pemuda dalam bidang politik, hukum, dan HAM.

Di urutan ke tiga, Muhammad Afif Fadhli Az Zamzami membawakan ide mengenai “SDGs Kesehatan: Aplikasi Pendataan Kesehatan Masyakarat dan Pelayanan Kesehatan Masyakarat melalui Sistem Online”.

Afif mengedepankan solusi berupa sebuah aplikasi yang dapat mempermudah akses kesehatan di berbagai wilayah. Aplikasi SDGs Kesehatan menurutnya dapat membantu pemerintah dalam mendata jumlah masyarakat yang sakit, sekaligus mengatasi kesulitan jangkauan kesehatan bagi masyarakat itu sendiri.

Menjadi kandidat terakhir yang tampil pada acara Pilmapres, Maulidya Putri Aji mempresentasikan gagasannya dalam tiga bahasa, Bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Gagasan yang ia bawa berjudul, “Desa Agraris Digital (Derisal): Cyber Optimism Perspective on Karang Taruna to Create a Progressive Digital Agrarian Village”.

Maulidya menyorot kemiskinan yang menjadi permasalahan global, terutama di Indonesia dengan populasi masyarakat daerah yang mayoritas penduduknya bertani. Bersama isu tersebut, ia mengambil Mekarsalayu, Bandung, Jawa Barat, sebagai subjek penelitiannya.

Ia yakin bahwa 50% daerah agrikultura di Bandung bersama 25.65% jumlah remaja selaku agent of change, mampu menjadi penyokong potensial dalam memaksimalkan sektor ekonomi, khususnya di daerah cakupan target. Tentu kemudian, proyek ini harus diikuti pemahaman mengenai digital literasi sekaligus penerapan dan penguasaan objek media yaitu, media baru. End

Lebih lanjut mengenai rencana dan skema program masing-masing calon mahasiswa berprestasi, dapat Anda lihat di sini.

Baca berita lainnya: