Menebar Nilai Utama

December 11, 2021, oleh: admin Fisipol

“Jika perkara-perkara duniawi melenakan kita dari tujuan utama yakni meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, maka hal-hal yang kita sibukan bisa menjadi thagut (sesuatu yang disembah selain Allah),” kiranya itulah salah satu penggalan pada Kajian Rutin Fisipol yang disampaikan oleh Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.I., MPA, dosen Ilmu Pemerintahan, Jumat (10/12).

“Kalau Bapak Amien Rais menggunakan tauhid sosial, agar tauhid kita berguna dalam dimensi sosial. Tauhid ini dapat menjadi penguat bagi perjuangan umat Islam dalam berbangsa dan bernegara,” terang Bachtiar. Luaran dari tauhid sosial ini kemudian yang akan membebaskan umat dari belenggu penderitaan dan kejumudan, serta eksklusivitas tauhid.

Tauhid fungsional ini juga memiliki sisi moral, yang diambil dari QS. Al-Ma’un mengenai “makna” bermanfaat bagi orang lain. Menurut keterangan, menjadi saleh bagi individu saja tidak cukup, yang hanya beorientasi pada ibadah ritual.

Bahkan, ujar Bachtiar, Rasulullah yang sudah mencapai puncak kenikmatan bagi ukuran seorang manusia dan hamba, tetap memilih berjuang mendakwahkan perbaikan sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.

Maka, dalam hal akademisi, jadilah ia yang peduli terhadap masalah-masalah di sekitar, masalah yang terjadi seiring perkembangan zaman, bukan hanya terisolasi dalam sitasi intelektual. Karenanya, kita harus saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Sebab, godaan setan terjadi sepanjang masa, maka hendaknya kita senantiasa berlindung diri. Jika ingin menasehati, salinglah menasehati dengan integritas yang baik dan beradab. Bachtiar memberikan contoh, ialah ia pimimpinan Muhammadiyah, yang ketika itu berani untuk menyurati almarhum Soeharto.

“Hindari cara-cara yang mempermalukan, gunakan cara-cara yang baik dan situasional dalam menasehati,” ujar Bachtiar.

Jika tidak bisa dengan tulisan, ya secara lisan. Inilah nilai-nilai utama yang membuat Muhammadiyah tetap berdiri hingga saat ini, berikut pula pesan moral yang dapat diambil pada Kajian Fisipol UMY sesi ini. End

Baca berita lainnya: