Workshop Jurnalisme Penyiaran Mahasiswa Broadcasting Ilmu Komunikasi UMY Bersama Jurnalis CNN Indonesia

October 24, 2020, oleh: admin Fisipol

Mahasiswa konsentrasi broadcasting Program Studi Ilmu Komunikasi UMY baru saja melakukan sebuah workshop atau sharing session bersama salah satu jurnalis senior yang saat ini bekerja di CNN Indonesia, Hendrawan Setiawan, pada Kamis (22/10).

Workshop ini dilakukan secara online melalui aplikasi video Zoom Meetings dengan mengangkat tema Mobile Journalism: Pengalaman dari Lapangan di Tengah Pandemi COVID-19. Dalam workshop ini hadir perwakilan dari dosen Ilmu Komunikasi UMY, yaitu Budi Dwi Arifianto, S.Sn., M.Sn. selaku perwakilan dari Lab Ilmu Komunikasi  dan Fajar Junaedi, S.Sos., M.Si. yang juga menjadi moderator workshop di kesempatan kali ini.

Hendrawan mengawali workshop dengan pembahasan secara general mengenai apa itu Mobile Journalism (MOJO) dan apa yang melatarbelakangi muncul dan berkembangnya MOJO. “Mobile Journalism atau yang lebih umum disebut MOJO adalah cabang jurnalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi digital, MOJO sendiri lahir akibat perkembangan teknologi 4.0, dan secara tidak langsung MOJO mengubah cara kerja jurnalis dalam mengumpulkan dan memproduksi berita,” jelasnya.

Selanjutnya Hendrawan menjelaskan bahwa selain MOJO juga lahir cabang jurnalisme baru akibat perkembangan teknologi, yaitu Citizen Journalism (CJ). Dengan perkembangan teknologi yang kian maju rasanya saat ini semua orang bisa menjadi CJ, bahkan hanya bermodal smartphone masing-masing. Namun kendala dari CJ ini sendiri adalah teknis dan etika, banyak yang masih belum mengetahui mengenai teknis liputan dalam jurnalisme, dan juga banyak yang masih mengesampingkan etika dan tidak mengetahui seperti apa kode etik jurnalis karena memang tidak memiliki latarbelakang dan referensi seputar jurnalisme yang memadai.

Dalam workshop tersebut, Hendrawan berpesan kepada mahasiswa konsentrasi broadcasting Ilmu Komunikasi UMY untuk tidak membatasi diri. “Pesan saya, jangan membatasi diri, intinya harus berani dan terus eksplorasi, tidak begitu penting alat yang digunakan apa, yang lebih penting adalah orang yang menggunakannya. Jadi teman-teman mahasiswa harus menggali potensi masing-masing dan tidak seharusnya berkeluh kesah atas keterbatasaan alat yang dimiliki,” terangnya.

Hendrawan juga menambahkan bahwa dirinya masih sering menggunakan smartphone dalam meliput berita. “Kadang saya masih menggunakan smartphone untuk membuat berita, karena di beberapa situasi tidak memungkinkan untuk menggunakan kamera profesional, selain itu smartphone juga lebih efisien secara penggunaan, jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak berkarya. Apalagi dengan berkembangnya MOJO dan CJ ini, kita semua lebih dimudahkan dalam memilih cabang jurnalisme apa yang ingin kita lakukan,” tutupnya.

Disunting kembali dari artikel:

https://ik.umy.ac.id/workshop-jurnalisme-penyiaran-mahasiswa-broadcasting-ilmu-komunikasi-umy-bersama-jurnalis-cnn-indonesia/