Berita

Cinema Komunikasi (CIKO) UMY menggelar webinar bertajuk “HOW TO START A JOURNEY” melalui Zoom Meeting pada Rabu (16/09). Webinar ini dimoderatori oleh Muhammad Muttaqien atau kerap disapa Angki, sedangkan, narasumber webinar ialah sutradara dari film pendek Tilik yang sempat viral dan menjadi buah bibir masyarakat. Wahyu Agung, sang sutradara film Tilik merupakan alumni dari Ilmu Komunikasi UMY sekaligus alumni CIKO UMY.

Melalui webinar ini, Agung menceritakan proses yang dilewati dalam membuat sebuah karya terutama karya film. Dia menjelaskan bahwa semua diawali dari keisengan dan keingintahuan. Lebih lanjut Agung menjelaskan, “Awalnya saat kelas 5 SD saya iseng buat rekam apapun yang saya ingin rekam, saat itu saya sama sekali belum terpikir untuk masuk ke industri film, setelah itu ketika beranjak menuju SMA, saya diajak salah satu teman untuk datang ke screening film yang diadakan oleh CIKO UMY, dari sana keingintahuan saya akan film mulai tumbuh dan saya juga berkeinginan untuk masuk CIKO UMY ketika saya kuliah, dan alhamdulilah tercapai.”

Agung mulai membuat karya film pertama kali pada tahun 2012, ia juga memiliki sebuah rumah produksi yakni Ravacana Films. “Dalam membuat sebuah karya penting untuk menjadi konsisten dan menjadi diri sendiri, selain itu harus mau melewati proses dan punya mental yang kuat, saya sendiri dulu ketika awal-awal membuat film juga banyak salah, banyak disalahkan, tapi saya terus mencoba dan mengevaluasi diri, itu bagian dari proses yang harus dilewati,” ujarnya.

Agung berpesan kepada rekan-rekan yang ingin masuk dan berkecimpung di industri film serta memiliki keinginan untuk membuat sebuah rumah produksi, agar memiliki mental yang kuat dan harus memperbanyak relasi dengan orang yang sudah terlebih dahulu terjun ke dunia industri film. “Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengikuti  kelas perfilman online atau bergabung ke komunitas film. Sementara untuk membuat sebuah rumah produksi, penting untuk menyamakan visi dan misi dalam tim. Karena sebuah karya yang tulus dan baik datang dari visi dan misi yang sejalan, karena itu visi dan misi menjadi pondasi yang penting dalam membuat sebuah rumah produksi,” tutupnya.

Disunting kembali dari artikel: