Berita

Perkuliahan semester ganjil sebentar lagi segera dimulai, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan melakukan perkuliahan dengan dua metode yaitu, luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan). Untuk mematangkan persiapan kedatangan mahasiswa yang memilih perkuliahan secara luring, UMY kembali mengadakan pertemuan dengan para warga di sekitar kampus. Pertemuan ini dihadiri oleh para kepala daerah seperti camat dan lurah serta kapolsek dan koramil setempat yang dilakukan di ruang sidang lantai 5, gedung A.R Fachruddin B, UMY pada Selasa (25/08) lalu.

Saat membuka pertemuan, Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM, mengungkapkan perihal sistem perkuliahan ini yang dengan cara baru tetapi tanpa melupakan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Gunawan mengatakan, “Akan ada kebiasaan-kebiasaan baru dalam menjalankan perkuliahan, seperti dengan jumlah kapasitas kelas yang dikurangi misalnya dari 60 mahasiswa menjadi 25 saja,” jelasnya.

Sementara Ketua Gugus Tugas COVID-19 UMY, Dr. Sukamta, S.T., M.T, menyampaikan mengenai rencana perkuliahan ganjil yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 September 2020 sekaligus juga dilaksanakannya upacara wisuda pada 9-10 September mendatang. Dr. Mukti Fajar ND, SH., M.Hum, menerangkan bahwa pihak universitas telah melakukan audiensi dengan Tim Penanganan COVID-19 provinsi dan juga berkonsultasi dengan pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta mendapatkan pengarahan langsung dari Wakil Gubernur DIY.

Mukti menyebut, “UMY telah menyerahkan satu bendel protokol kesehatan yang telah disiapkan dan telah dipersilakan untuk melakukan kuliah secara luring. Wakil Gubernur memberikan dukungan secara moral karena menurutnya kita tidak bisa selamanya bersembunyi di balik ketakutan.” Namun, menurutnya pemerintah tidak secara gamblang memberikan izin tertulis berupa surat untuk pelaksanaan kuliah luring ini, melainkan secara langsung menyambangi UMY untuk memeriksa kesiapan universitas.

Selain itu, Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 UMY, dr. Agus Widiyatmoko, Sp.PD., M.Sc, turut hadir di kesempatan yang sama, memberi penjelasan terkait langkah-langkah yang dilakukan oleh tim kesehatan UMY, seperti melakukan screening untuk memutus penyebaran COVID-19, dimulai dari pengecekan suhu di depan gerbang utama kampus, hingga penanganan jika terdeteksi ada civitas akademica yang tertular virus ini. Di akhir pertemuan, dilakukan penandatanganan surat persetujuan oleh pihak universitas dan para kepala daerah untuk kemudian disebarkan ke masyarakat setempat supaya tidak terjadi keraguan ketika kedatangan mahasiswa nanti. (ays)

Disunting kembali oleh admin Fisipol dari artikel: