UMKM Go Digital, KKN 212 UMY Bantu Berdayakan Batik Khas Tegal

September 1, 2020, oleh: admin Fisipol

Kelompok 212, Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KKN UMY) menjalankan program UMKM Go Digital di Desa Pagongan, Dukuhturi, Kabupaten Tegal, dengan tujuan untuk membantu mengembangkan usaha batik khas Tegal agar lebih dikenal masyarakat luas serta membantu UMKM lokal supaya dapat memajukan potensi perekonomian di Tegal.

Belum banyak yang tahu bahwa Kabupaten Tegal, khususnya di Desa Pagongan memiliki ciri khas batik yang dapat bersaing di industri batik nasional. Pasalnya, selama ini orang umumnya hanya mengetahui tersohornya batik Pekalongan, di wilayah Pantai Utara (Pantura). Inilah yang kemudian menjadi perhatian KKN 212 UMY untuk membantu UMKM Tegal di bidang industri batik.

Dikatakan oleh Fairuz Arta Abhipraya, salah satu anggota KKN 212 UMY, batik Tegal merupakan salah satu yang autentik dan bisa berbicara banyak di industri batik nasional. “Batik Tegal itu autentik, sebab kebanyakan dari batik Tegal mengarah ke batik tulis dan setiap yang diproduksi eksklusif karena tidak mudah untuk ditiru. Maka dari itu batik Tegal sebenarnya menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan perekonomian Tegal melalui UMKM-nya, tapi sayangnya belum terlalu dikenal,” tuturnya melalui pesan singkat, pada Selasa (1/9).

Tidak adanya sentral batik seperti yang terdapat di Pekalongan, membuat industri batik Tegal belum terlalu berkembang. Kurangnya pemahaman pemasaran yang baik dan minimnya kesadaran digital telah membuat batik Tegal tertinggal dari para kompetitor. “Kami pikir pemahaman pemasaran produk masih belum baik di Tegal. Salah satu usaha batik dari UMKM yang kami bantu juga mengalami hal serupa, mereka mendapatkan konsumen hanya dari pemerintah atau proyek-proyek pengadaan barang saja, itu pun setahun sekali, padahal produksinya bisa setiap bulan. Mereka tidak memiliki akun jualan online, jadi hanya menjual produknya secara konvensional di butik. Padahal harusnya bisa lebih modern,” sambung Fairuz.

Melihat kondisi yang ada, kelompok KKN 212 UMY memberikan pelatihan terkait cara meningkatkan penjualan dan melakukan pengemasan barang yang baik. Mereka memberikan pelatihan berupa penggunaan media sosial dan cara mengoperasikan akun di e-commerce. Jelasnya lagi, “Ibu pemilik usaha batiknya belum memahami dengan baik penggunaan teknologi. Jadi kami bantu itu, kami juga memberikan cara memotret produk dengan baik agar terlihat menarik dan membuat orang tertarik untuk membeli produk batik ini. Kami juga membuatkan logo batik agar mudah diingat oleh masyarakat.”

Terdapat perbedaan antara KKN tahun 2020 dengan tahun-tahun sebelumnya, KKN tahun ini dijalankan di masa pandemi COVID-19. UMY memberikan fasilitas KKN reguler 2020 berbasis IT kepada mahasiswanya, contohnya ialah KKN 212 ini. Mereka berkomunikasi via online, sebab tidak bisa sering bertemu secara langsung untuk membahas atau melaksanakan program-program KKN mereka. Dipaparkan oleh Fairuz, “Kesulitan kami selama menjalani KKN di tengah pandemi adalah lokasi. Beberapa dari kami ada yang dari Bumiayu, sedangkan beberapa dari kami ada yang dari Tegal. Namun UMKM-nya ada di Tegal, sedangkan jarak dari Bumiayu ke Tegal bisa sekitar 2 jam jadi agak sulit jika ada pertemuan offline,” tutupnya. (Hbb)

Disunting kembali oleh admin Fisipol dari artikel:

https://www.umy.ac.id/umkm-go-digital-kkn-212-umy-bantu-berdayakan-batik-khas-tegal.html