Tingkatkan Kesadaran Masyarakat dengan Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker

September 10, 2020, oleh: admin Fisipol

Jumlah kasus pada pandemi COVID-19 di Indonesia semakin meningkat dengan total keseluruhan kasus berjumlah 203 ribu yang terus melonjak. Di sisi lain, kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran mata rantai COVID-19 di Indonesia dengan penerapan 3M yaitu, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker cukup rendah. Tingkat kesadaran yang rendah pada masyarakat dialami di daerah Kecamatan Kasihan, Bantul, yang merupakan tiga besar kasus penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Oleh karena itu, hal ini menjadi alasan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengajak masyarakat Kasihan dengan menggandeng aparat pemerintah di tingkat kecamatan, Puskesmas Kasihan, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Polsek dan Danramil 4 Kasihan melalui ‘Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker’ yang dibuka pada hari Rabu (9/9) di Kantor Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker merupakan gerakan inisiatif UMY dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di daerah Kasihan agar tetap disiplin dalam penerapan 3M. Rektor UMY, Dr. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM menyampaikan bahwa kegiatan Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker ini ditargetkan kepada pemilik kafe atau restoran dan warung makan yang kerap ramai dikunjungi masyarakat Kasihan juga mahasiswa UMY. “Gerakan ini merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat mengenai pentingnya memutus rantai penyebaran COVID-19 atau transmisi sosial. Melihat jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terus naik, namun kesadaran masyarakat menurun,” paparnya.

Gunawan juga menambahkan bahwa jumlah masyarakat yang tidak disiplin menerapkan 3M itu sangat rendah, yaitu 17 persen. “Untuk itu bagaimana menyadarkan kedisiplinan masyarakat dengan adanya gerakan 3M salah satunya dengan gerakan bermasker. Melalui gerakan ini mewujudkan fungsi perguruan tinggi sebagai bentuk pengabdian masyarakat melalui edukasi disiplin penggunaan masker dan semoga dapat disambut oleh kampus-kampus lain terutama kampus yang berada di daerah Kecamatan Kasihan,” jelasnya.

Selanjutnya, Slamet Santosa, Kepala Daerah Kecamatan Kasihan, Bantul menyambut baik gerakan ini, dia menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan kolaborasi sinergi antara pemerintah Kecamatan Kasihan, perguruan tinggi, dan masyarakat yang bersatu padu untuk mencegah penyebaran COVID-19. “Perkembangan saat ini masih cenderung tinggi, khususnya di Kasihan merupakan tiga besar kasus penyebaran COVID-19 di Bantul. Oleh karena itu, tugas kita untuk memberikan kesadaran masyarakat melalui gerakan ini yang didukung oleh jajaran Puskesmas Kasihan II juga memiliki program sosialisasi dalam pencegahan COVID-19 dan pola hidup sehat, salah satunya dengan cara penggunaan masker pada masa pandemi COVID-19,” tambahnya.

Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker fokusnya tidak hanya menyosialisasikan untuk disiplin menggunakan masker, namun juga memberikan edukasi kepada pemilik kafe untuk menyediakan tempat mencuci tangan yang layak sesuai dengan protokol kesehatan. Gerakan ini menjadi gerakan konsisten untuk menyadarkan masyarakat yang tidak hanya pada tingkat kecamatan namun juga Kabupaten Bantul. (Sofia)

Disunting oleh admin Fisipol dari artikel:

https://www.umy.ac.id/tingkatkan-kesadaran-masyarakat-dengan-gerakan-masyarakat-kasihan-bermasker.html