Momentum 9 Zulhijjah

July 13, 2022, oleh: admin Fisipol

 

Kajian rutin Fisipol bersama pemateri Dr. Suswanta, M.Si, dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY, dihadiri oleh 20 jamaah yang terdiri dari tenaga kependidikan dan temporary staff, terlaksana secara tatap muka, Jumat (8/7).

Suswanta memulai agenda tersebut dengan menjelaskan bahwa di Arafah, para jamaah haji sudah melakukan wukuf tepat pada tanggal 9 Zulhijjah. Sementara itu, umat muslim melakukan puasa sunnah Arafah. Keutamaan puasa Arafah sendiri disebutkan dalam Hadits Riwayat Muslim yang artinya, “Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Suswanta menerangkan wukuf di Arafah merupakan intisari agama. Wukuf menjadi kesatuan ibadah yang dilaksanakan oleh muslim dari seluruh dunia. Wukuf juga menjadi simbol kesatuan umat sebagai hamba yang memiliki kesamaan derajat di sisi Allah SWT.

Selanjutnya, Suswanta menyebutkan tiga hal yang dapat merusak tauhid. Pertama, kebanggaan terhadap keturunan. Kedua, kekuasaan dan jabatan. Dan ketiga, kekayaan; ilmu, harta, dan fisik.

Dalam uraian lain, Suswanta mengingatkan jamaah akan tugas sebagai seorang muslim. “Tugas kita, selain memahami bahwa manusia itu sama di sisi Allah, kita harus membuktikan bahwa kita memang memuliakan dan menghargai siapa saja tanpa melihat status sosial, warna kulit, bahkan ras,” terang Suswanta.

Sebagai umat Rasulullah SAW, adanya ibadah Haji dan Qurban dapat menyadarkan seorang muslim dari rasa sombong. Manusia harus bersikap tawakkal sebagai pengakuan bahwa Allah adalah Maha Segalanya.

“Kalau kita ingin dimuliakan Allah, patuhi perintahnya dan jauhi larangannya. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang meraih predikat takwa,” tutup Suwanta.