Lebih Dekat dengan Dyah Mutiarin: Profesor Wanita Pertama di UMY

November 24, 2021, oleh: admin Fisipol

Dyah Mutiarin atau akrab dipanggil Ibu Arin merupakan profesor wanita pertama di UMY. Sebelum mengawali kiprah sebagai dosen tetap di UMY pada tahun 2009, Ibu Arin memiliki segudang kisah juga pengalaman panjang dalam mencapai impian utamanya menjadi seorang profesor.

Menurutnya, jelas. Menjadi profesor adalah cita-cita tertinggi semua dosen, sedangkan untuk meraih tujuan tersebut, tentu memerlukan persiapan dan tujuan yang matang.

“Butuh kerja yang luar biasa; extraordinary,” ujar beliau. “Sekaligus kesiapan mental dan relevansi dengan bidang yang dikuasai untuk memahami peran (khususnya bagi perempuan) agar dapat menjalani tugas keilmuan, rumah tangga, dan kehidupan masyarakat dengan baik (multi-roles),” sambungnya kemudian.

Selama 9 tahun menekuni proses untuk dapat mencapai tekad utamanya, Ibu Arin pula sempat menempuh program pendidikan sarjana dan magister di Universitas Gadjah Mada (UGM), dilanjut dengan studi doktor di Universiti Sains Malaysia pada 2006.

Ia kini turut menyumbangkan ilmunya untuk mengajar di bidang Kebijakan Politik Otonomi Daerah (UGM), dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Politik Pariwisata (UGM) pada program magister. Ia juga menjadi dosen Ilmu Pemerintahan sekaligus menjabat sebagai Kepala Lembaga Riset dan Inovasi di UMY.

Baginya, hakikat sejati seorang profesor di era sekarang adalah produk riset dan inovasi yang tiada henti. Di samping kehadiran “profesor” yang selalu dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dalam merealisasikan penelitian yang bermanfaat, profesor juga harus memiliki sifat; karakter dan keunggulan yang kuat.

Dalam menutup sesi profil kali ini, ada pesan singkat yang ia selipkan kepada Tim Media Fisipol. Ujarnya, “Kita harus bisa memberikan 100% dalam hal apapun, jika tidak 100% maka hasil yang kita terima juga tidak bisa 100%.” End/RKI

Telusuri penelitian dan publikasi Prof. Dr. Dyah Mutiarin, M.Si. di sini: Daftar Penelitian dan Publikasi 2016-2021.

Baca berita lainnya: