Kajian Rutin Fisipol UMY : Sifat Manusia yang Disukai Allah SWT

April 8, 2022, oleh: admin Fisipol

Fisipol UMY kembali menggelar kajian rutin secara virtual dengan pemateri Imam Arifin, S.Th.I pada Jumat, (8/4). Kajian diikuti oleh para dosen, tenaga kependidikan, dan temporary staff di lingkungan Fisipol. Dalam kesempatan kali ini, Imam Arifin menyampaikan tausiah mengenai sifat-sifat manusia.

Imam menjelaskan terkait konsep sifat manusia dengan memberikan kutipan ayat suci Al-Quran bahwa, Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah: 21 memerintahkan kepada seluruh manusia untuk menyembah Allah yang telah menciptakan manusia agar menjadi pribadi bertakwa. Ayat ini berhubungan erat dengan ayat-ayat sebelumnya yang menjelaskan tiga macam sifat manusia; mukmin, munafik, dan kafir. Klasifikasi ini kemudian dirangkum dalam seruan universal pada ayat ke-21 yang ditujukan kepada seluruh manusia.

“makna dari seruan universal ini mengandung optimisme Al-Qur’an bahwa manusia memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk menjadi orang yang bertakwa. Konsekunsi atau buah dari ketakwaan, hal ini sudah dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah: 277”, ucap Imam.

Orang yang bertaqwa dan mengabdi secara penuh kepada Allah akan dianugerahi tiga hal. Pertama, akan diberi kesejahteraan dari Allah SWT. Kedua, selalu tenang, tentram, dan damai dalam hidup. Ketiga, mendapat kebahagiaan.

Menurut Imam, Sebaik- baik manusia ialah mereka yang melakukan ‘uzlah, menyendiri. Manusia harus selalu menjaga ketaqwaan agar terhindar dari sifat-sifat nifaq dan kafir. Tidak ada salahnya mencoba untuk sesekali menyendiri dengan cara masing-masing. Khususnya dalam momentum Ramadhan, sangat dianjurkan untuk bertafakkur dan bermuhasabah dengan tujuan untuk membersihkan diri dari keangkuhan dan egoisme yang akan menjadi penghalang kekhusyukan dan rasa ihsan kepada Allah SWT.

“Maksimalkan hari-hari di Bulan Ramadhan ini untuk bertakwa,” pesan Imam Arifin. Karena ketakwaan akan membawa manfaat bagi diri seseorang, maupun lingkungan sekitarnya.