Film Tilik: Gebrakan Film Pendek Karya Alumni IK UMY

August 29, 2020, oleh: admin Fisipol

Tepat di hari kemerdekaan pada (17/08), film pendek Tilik tayang perdana di kanal YouTube Ravacana Films. Film pendek karya anak bangsa ini berhasil menyita perhatian publik dan sudah ditonton lebih dari 17,4 juta kali.

Film pendek Tilik rilis sejak tahun 2018 dan telah mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi seperti, Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018, pemenang piala Maya 2018 kategori Film Pendek Terbaik, dan menjadi Official Selection World Cinema Amsterdam 2019.

Kesuksesan film garapan Ravacana Films tersebut tentunya tidak lepas dari sosok yang telah bekerja keras di balik layar. Yang menarik, sutradara dan produser film Tilik adalah alumni Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (IK UMY). Sang sutradara yakni Wahyu Agung Prasetyo, memang sudah aktif di bidang produksi film sejak duduk di bangku perkuliahan. Agung tergabung dalam komunitas perfilman Cinema Komunikasi (CIKO) dan sempat menjabat sebagai ketua selama satu periode. Selain itu, sang produser Elena Rosmeisara juga merupakan salah satu alumni IK UMY angkatan 2011.

Tilik merupakan bahasa Jawa bermakna menjenguk. Karya Ravacana Films bersama Dinas Kebudayaan Yogyakarta ini menceritakan sekelompok ibu-ibu dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk kepala desa dengan menggunakan truk. Dalam perjalanan, mereka asyik berdiskusi mengenai Dian, kembang desa yang banyak dikagumi pria.

Film pendek yang berdurasi 32 menit ini telah menuai berbagai pujian dan respon positif dari masyarakat hingga beberapa sineas besar Indonesia seperti Joko Anwar. “Seingat saya, baru kali ini ada film pendek mengundang begitu besar perhatian, diskusi serta perdebatan yang sangat ramai dan menarik di Indonesia. Ini saja sudah satu pencapaikan besar buat film TILIK. Great Job, buat kru dan pemain. Salut dan selamat!” tulis Joko melalui akun pribadi Twitternya.

Tak ketinggalan, komika sekaligus sutradara Ernest Prakarsa juga turut memberikan komentar positif tentang film ini melalui Twitter. Ernest mengatakan, “Teman-teman udah nonton ini? Film pendek dari Jogja, keren banget. Satu hal yang gw notice selain komedi fresh, gambar apik dan akting ciamik: untuk sebuah film independen, sound mixing-nya enak banget. Ini aspek yang kadang dianaktirikan. SALUT!”

Juga ada aktris senior Christine Hakim yang turut membahas film Tilik melalui salah satu diskusi online beberapa waktu lalu. Hal ini membuktikan bahwa film pendek ini dengan berbahasa daerah dan mengangkat realitas kebudayaan juga dapat diterima oleh semua kalangan dan telah melahirkan berbagai topik diskusi yang menarik.

Film Tilik membuktikan bahwa film pendek juga memiliki kualitas yang tidak kalah baik jika dibandingkan dengan film yang tayang di bioskop atau televisi. Hal ini tentunya menjadikan motivasi terhadap sineas lain untuk tetap semangat dalam berkarya.

Disunting kembali oleh admin Fisipol dari artikel:

https://ik.umy.ac.id/film-tilik-gebrakan-film-pendek-karya-alumni-ik-umy/