ICOSI 2020:Sustainable Development Goals Resmi Dibuka

October 14, 2020, oleh: admin Fisipol

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menggelar International Conference on Sustainable Innovation (ICOSI) untuk keempat kalinya pada Selasa hingga Rabu (13-14/10). Berbeda dengan tahun sebelumnya, ICOSI tahun ini diselenggarakan secara virtual mengingat situasi dan kondisi akibat pandemi COVID-19. Acara pembukaan ICOSI 2020 dilaksanakan melalui platform Microsoft Teams dan streaming YouTube dengan disiarkan langsung dari ruang sidang lantai 5, gedung A.R. Fachruddin B, UMY. Konferensi internasional ini diikuti oleh 1.373 peserta yang berasal dari delapan negara dan empat benua, dan disambut serta dibuka oleh rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM dan ketua badan pengurus harian UMY, Dr. Agung Danarto, M.Ag, yaitu dengan secara simbolis membunyikan sirine pada Selasa sore (13/10).

Melalui sambutannya, ketua pelaksana ICOSI 2020, Dr. Yeni Rosilawati, S.IP., S.E., M.M, menyampaikan bahwa pelaksanaan konferensi secara virtual ini memiliki nilai yang berbeda. “Konferensi virtual ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah universitas kita di mana keseluruhan konferensi secara penuh dipindahkan ke platform digital,” terangnya. Selain pelaksanaanya yang digelar secara virtual, konferensi ini juga menjadi berbeda karena memiliki 14 disiplin ilmu.

Konferensi yang mengangkat Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai fokus utama dibuka oleh pemaparan dari tiga orang keynote speaker, yaitu Prof. Dr. Med. Jorg Haier, LL. M, dari Hannover Medical School, Jerman, Sudarisman, Ph.D, dari UMY, dan Prof. Dr. Khoirul Anwar, dari Telkom University. Ketiga keynote speaker menyampaikan materinya secara virtual yang dimoderatori oleh dr. Imam Permana, M.Kes., Ph.D.

Pada pemaparannya, Jorg Haier menyampaikan materi berjudul Impact of COVID-19 on Telemedicine Usage: Framework and Implementation. Materi yang disampaikan oleh Jorg berkaitan erat dengan poin ke tiga dari SDGs yaitu Good Health and Well Being di mana mengangkat isu mengenai cakupan fasilitas kesehatan yang salah satu sumber datanya merupakan pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Indonesia. Isu ini sangat relevan dengan keadaan sekarang terkait dengan pandemi COVID-19 dan terbatasnya fasilitas kesehatan terutama di daerah-daerah tertinggal. ““Indonesia memiliki tantangan yang besar dan spesifik mengenai sarana dan prasarana kesehatan ini. Untuk itu, mengadopsi sistem telemedicine dapat sangat membantu,” ujarnya.

Jorg menambahkan bahwa penggunaan telemedicine dengan sistem bisa menjadi salah satu solusi dari terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada dalam penanganan pandemi COVID-19. “Telemedicine mengubah sistem kesehatan dari yang sederhana menjadi sistem yang modern. Dengan sistem ini rumah sakit tidak lagi menjadi pusat untuk segala hal karena para pasien dapat mengakses fasilitas kesehatan seperti berkonsultasi dan mendapatkan resep tanpa bertatap muka langsung. Terutama di masa pandemi ini, di mana sebaiknya interaksi secara fisik dikurangi,” ujar Jorg. (ays)

Disunting kembali dari artikel:

https://www.umy.ac.id/angkat-isu-sdgs-icosi-2020-resmi-dibuka.html