student of the week

February 22, 2012, oleh: admin Fisipol

Rajiv Ramuna Sani, sang Ketua Komap yang gila Bola..

Tampil dengan kacamata yang khas, pria asal Wonosobo ini terlihat begitu sederhana. Senyum ramahnya membuka wawancara dan mampu menghangatkan suasana seketika. Candaannya yang segar diikuti dengan wibawanya yang begitu kuat menjadi satu harmoni yang begitu tepat.
Mas Rajib, begitulah kebanyakan mahasiswa Ilmu Pemerintahan memanggilnya. Ia merupakan mahasiswa IP angkatan 2009 yang kini tengah sibuk memimpin Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (KOMAP) UMY.
Nama lengkapnya adalah Rajib Ramunasani, ia dilahirkan 20 tahun silam di Wonosobo, tepatnya pada tanggal 2 juni 1991. Ia berasal dari keluarga asli Jawa, “murni keturunan jawa”, ungkapnya. Lahir dari pasangan Pak Nurdin dan Ibu Siti Chodijah ia merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara.
Ia mengawali pendidikannya di SD.N 1 Wadas Lintang Wonosobo, yang di tempuh selama 6 tahun masa pendidikan. Ketika bangunan SD nya tengah di renovasi, ia dan teman – temannya terpaksa harus menumpang di rumah – rumah warga untuk melanjutkan sekolah selama setengah tahun lebih. Belum lagi perjalanan dari rumahnya ke sekolah yang sangat jauh, dengan medan yang bisa dibilang berta untuk anak seusianya kala itu.
Di kecamatan wadas lintang, mayoritas penduduknya masih berpendidikan rendah, sehingga pola pikir mereka terkait pentingnya pendidikan juga masih kurang.  Kebanyakan masyarakat disana hanya menempuh pendidikan hingga sekolah dasar. Lingkungan yang tidak mendukung itulah yang kemudian mendorong sang ayah untuk ‘mengusirnya’ ke Kota Jogja.
Ia melanjutkan ke  SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta,  dan hidup bersama dengan sang kakak. Ketika pertama kali menginjakkan Jogja, ia selalu terkenang dengan cerita sang paman yang merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia. Segala rupa – rupa cerita tentang menyenangkan nya menjadi TNI telah membuatnya begitu bertekad untuk mengejar cita itu. “ namun, karna waktu SMP saya kecanduan main PS (play station) sampe akhirnya mata saya rabun dan mustahil untuk menjadi tentara lagi”, ungkapnya penuh sesal. Sejak saat itu, ia mengubah cita – citanya menjadi seorang pelatih sepak bola.
Hingga akhirnya ia melanjutkan pendidikan ke SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang kemudian memberikan banyak sekali pengalaman hidup yang kemudian mendewasakannya. Ia mulai mengenal arti persahabatan dan pengorbanan lebih lanjut sebagai umat manusia yang bersaudara. Ia juga mendapat pelajaran penting bahwa dalam setiap keputusan yang kita ambil aka nada harga yang harus kita bayar untuk itu “ jadi saya sangat berhati – hati dalam memutuskan sebuah tindakan”, ungkapnya penuh senyum.
Setelah lulus ia kemudian mendaftar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan jurusan yang memang telah di geluti oleh sang ayah sejak lama, Ilmu Pemerintahan dengan seluk beluk politik di dalamnya. “Saya sudah terbiasa dengan dunia ini, saya mencintai politik dan pemerintahan, keduanya sudah begitu melekat dalam hati saya”.
Di awal kuliah, ia menemukan beberapa sahabat yang ke semuanya berasal dari Jawa. “Sebenarnya saya tidak pernah berfikir untuk mencari teman yang jawa semua, namun jelas seleksi alam yang menentukan, hehe, mungkin memang karakter saya yang cocok sama mereka” ungkap nya. Namun begitu, Rajiv mengakui tak pernah membeda – bedakan asal daerah dlama berteman, “Saya berteman baik dengan semua, dari manapun asal daerah mereka, namun ada sedikit jarak yang harus dijaga terkait masalah kultur yang mungkin sedikit banyak berbeda dan harus di hormati”, tambah Rajiv.
Ketika di tanya tentang cita – cita, ternyata ia masih teguh pada pendiriannya untuk menjadi pelatih bola. “Saat ini saya tengah merintis tim futsal, namanya GFC”, ungkapnya sambil tersenyum simpul. GFC yang tidak lain merupakan singkatan dari Government Futsal Club ini merupakan lub futsal yang beranggotakan mahasiswa – mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY. Club futsal ini ia dirikan selain untuk menyalurkan cita – cita menjadi pelatih dan manager club, ia juga berharap GFC dapat mewadahi minat kawan – kawan IP dalam urusan persepak bolaan.
Tidak lama lagi ia akan resmi di lantik sebagai Ketua Komap terpilih periode 2012 – 2013, ia berharap mampu membesarkan komap dan ingin menbaktikan sepenuhnya energy dan fikirannya kepada Bangsa dan Negara, tentunya melalui Komap.
Yah, kita doakan saja semoga mas Rajiv dapat mencapai seluruh cita – citanya, Amien. Namun, ketika di Tanya perihal kapan rencana akan lulus, ia menjawab dengan senyum, “Saya belum punya rencana untuk itu, hehe. Yah, kalo bisa normal lah, Januari 2012, kalo ndak Juni”, Ungkapnya.
Satu lagi nih yang harus kita ketahui dari sosok bersahaja ini, ia juga punya niat untuk berbisnis. Tepatnya membuat pemancingan dan pemeliharaan lele. Wah, wah.. tetap semangat lah buat mas Rajiv.